Image: source |
Tak satu pun karya Tuhan didunia ini yang tercipta dengan sia-sia,
seburuk-buruknya ciptaan-Nya, menurut kita manusia, ada sisi positif
didalamnya. Semisal nyamuk, mahluk menggemaskan yang sukanya mengganggu tidur
kita dan tak jarang orang menderita sakit karena gigitannya ternyata mempunyai
sisi positif, para ilmuwan mengadakan penelitian dan pabrik pun memproduksi obat
nyamuk yang dari prosesnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi
salah satu segmen bisnis yang menjanjikan.
Termasuk rokok, segambreng penelitian dan pakar kesehatan telah membeberkan
tentang bahaya rokok, seperti yang terpampang pada kemasan rokok, bahwa Merokok
dapat menyebabkan serangan jantung, kanker, impotensi serta gangguan kehamilan
dan janin. Bahkan sekarang ini di kemasan dan properti promo rokok sudah
terdapat peringatan "Merokok dapat Membunuhmu”. Dan selalu ada sisi
berseberangan pada sebuah hal, dan telesik punya telisik merokok pun memiliki
sisi baiknya.
Berikut ini adalah beberapa "manfaat rokok" bagi manusia yang sebenarnya
tidak perlu Anda tahu :
Merokok menurunkan risiko operasi sendi lutut.
Sebuah penelitian baru yang dilakukan University of Adelaide di
Australia menemukan, bahwa Pria yang suka merokok ternyata kecil risikonya
menjalani operasi penggantian sendi dibandingkan dengan mereka yang tak pernah
merokok. Dimana operasi lutut pada umumnya terjadi di kalangan pejoging dan
yang menderita kegemukan. Sedangkan perokok, kita tahu, mereka jarang lari pagi
dan kecil kemungkinan untuk obesitas. Selain itu, nikotin di dalam tembakau
membantu mencegah kemunduran tulang rawan dan sambungan sendi.
Merokok menurunkan risiko penyakit Parkinson
Sebagaimana dilansir oleh Journal Neurology, tertulis Pada maret 2010
sebuah penelitian menemukan identifikasi hubungan terbalik yang aneh antara
merokok dan Parkinson, semakin lama merokok semakin orang tersebut terlindungi
dari penyakit Parkinson.
Ini senada dengan hasil penelitian pada tahun sebelumnya yakni pada
Maret 2007, peneliti dari Harvard menemukan kenyataan bahwa efek perlindungan
terhadap Parkinson itu berkurang jika perokok berhenti. Meski tidak ada
penjelasan yang ilmiah soal mengapa hal itu terjadi.
Merokok menurunkan risiko obesitas
Tahukah kita, di amerika sebelum jamannya Columbus, sasaran perusahaan
rokok adalah wanita yang menginginkan memilki tubuh langsing dan menghindari
kegemukan. Sebab bukan rahasia Nikotin yang terkandung dalam rokok merupakan
zat penekan selera makan.
Sebagaimana dilansir Journal Physiology & Behavior, sebuah
penelitian pada juli 2011 menyatakan bahwa salah satu penghalang orang berhenti
merokok adalah begitu berhenti berat badan akan naik.
Memang unik, hubungan antara merokok dengan berat badan, nikotin
sendiri merupakan perangsang dan penekan selera makan, sementara prilaku
merokok memicu perubahan yang mendorong perokok untuk mengurangi kudapan.
Merokok juga membuat makanan kurang bercita rasa bagi beberapa perokok, yang
pada akhirnya mengekang selera makan.
Merokok menurunkan risiko kematian setelah terkena serangan jantung
Kalau dibandingkan antara non perokok dengan perokok yang
terkena penyakit jantung, mereka para smoker memiliki tingkat kematian
yang lebih rendah, sebab smoker lebih responsif terhadap dua jenis terapi
penghilangan plak dari arteri mereka,
terapi fibrinolitik dan angioplasty yang tujuannya menghilangkan plak
dengan menyelipkan balon atau stent di dalam arteri.
Merokok membantu obat jantung clopidogrel bekerja dengan lebih baik
Pernah dengar obat Clopidogrel adalah obat wajib bagi penderita
penyakit jantung yang gunanya untuk mencegah pengentalan darah. Dan uniknya
merokok membantu clopidogrel itu melakukan tugasnya dengan lebih baik.
Diberitakan oleh Journal Thrombosis Research, Sebuah penelitian yang
dilakukan peneliti Korea pada Oktober 2010, menyatakan keuntungan merokok
setidaknya 10 batang per hari, menunjukkan bahwa Sepertinya ada sesuatu yang terdapat
pada rokok yang mampu mengaktifkan protein tertentu yang dikenal cytochromes
yang mengubah clopidogrel menjadi aktif.
0 comments:
Post a Comment