Hati-hati dengan Virus Gila Belanja


Menurut Anda, belanja merupakan kebutuhan, kepuasan, kesenangan, atau bahkan sudah menjadi kebiasaan yang kekinian? Belanja bisa dikatakan kebutuhan, jika apa yang kita beli adalah kebutuhan utama yang memang penting. Namun, jika belanja telah menjadi kesenangan dan kebiasaan, bahkan memberikan dampak kecanduan bisa bahaya lho? Kecanduan tidak hanya disebabkan obat, tetapi kebiasaan buruk yang susah diubah juga menjadi penyebab susahnya lepas dari virus gila belanja.

(image source)

Sophaholic, bukan hanya kaum wanita

Virus gila belanja yang lebih dikenal dengan virus sophaholic ini menyerang sebagian besar kaum wanita, bahkan seiring berkembangnya fashionista, kaum lelaki, remaja, dan anak-anak juga terserang virus tersebut. Perilaku konsumtif semakin meningkat terutama dalam hal fashion. 

Misalnya saja ketika ada event- event tertentu menjelang Lebaran atau Tahun Baru banyak diskon dan model-model terbaru disajikan yang semakin memikat para konsumen untuk menguras isi dompetnya. Bahkan biasanya yang tidak dibutuhkan ingin dibeli hanya karena ingin tampil menarik dan ingin belanja apa saja, susah menahannya.

Kebiasaan masa lalu

Virus  ini sangat berbahaya terutama bagi anak-anak, karena menurut penelitian The Journal of Consumer Affairs menunjukkan bahwa kebiasaan waktu kecil bisa terbawa hingga dewasa. Adapun penyebab sophaholic pada anak-anak adalah karena masa kecilnya kurang perhatian dan kasih sayang, sehingga mereka mencari kenyamanan dengan membeli sesuatu.

Kemudahan belanja online 

Penyebab lain dari virus gila belanja adalah semakin mudahnya membeli benda-benda yang kita inginkan tanpa harus meninggalakan rumah baik saat memilih barang atau melakukan pembayaran di era media sosial ini, yaitu melalui online. Banyaknya situs dengan fasilitas yang menjanjikan membuat konsumen semakin tidak bisa menahan diri untuk belanja.  Reseller yang tersebar di penjuru negeri semakin memudahkan dan mempercepat datangnya barang yang kita inginkan.

Tetap waspada saat belanja online

Belanja memalui toko online memiliki beberapa dampak positif, diantaranya biasanya barang-barang yang ditawarkan unik, harga yang ditawarkan lebih murah, tidak lelah saat memilih barang, hemat biaya transportasi, dan cara transaksinya hanya dengan menggerak-gerakkan smartphone atau gadget kita. Namun perlu dipertimbangkan juga kualitas barang, kesesuaian dengan pada gambar, ongkos kirim, dan toko online yang menipu juga banyak disekitar kita.

Tetapi, serangkaian hal negatif tersebut dapat diantisipasi dengan pemikiran cerdas, yaitu: mengirimkan sejumlah biaya karena bisa memakai layanan rekening bersama, mempelajari apa saja yang menjadi ciri-ciri toko online palsu. membuat perjanjian terlebih dahulu dengan pemilik toko online bahwa barang yang Anda pesan akan diganti jika cacat saat dikirim. Bagaimanapun juga, itu semua tergantung bagaimana Anda bisa menjadi pembeli yang cerdas dan belanja sehat melalui toko online.

Mengatasi gila belanja

Virus gila belanja bisa diatasi dengan beberapa cara, diantaranya: mengingat perjuangan mencari uang, jika keluar tidak membawa ATM dan membawa uang secukupnya, menekankan bahwa belanja bukanlah terapi stress, tidak usah belanja jika tidak mendesak, mengingat kebutuhan masa yang akan datang, dan menyisihkan uang untuk menabung.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment