Umumnya penyakit pikun ini identik dengan usia senja. Dimana karena faktor umur menjadikan fungsi memori otak menurun, yang oleh dunia kesehatan menyebutnya dengan demensia.
Lantas bagaimana jadinya kalau pikun ini diderita oleh mereka yang masih muda-muda, yang umurnya diantara 18-39 tahun, benarkan itu juga termasuk pikun?
Sebagaimana dijelaskan diatas, pikun ini terjadi manakala memori otak menurun, dan faktor usia adalah salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab yang bisa memicu timbulnya ke-pikun-an ini.
Lalu hal apa saja yang bisa cepat mendatangkan pikun ini, meski usia anda masih muda? Berikut adalah beberapa hal dan kebiaasaan tersebut yang mungkin kerap anda melakukan:
Image: source |
Kebiasaan minum beralkohol
Sudah tak terhitung berapa korban meninggal karena suka minum-minuman keras yang mengandung alcohol, kalaulah mereka anak muda tidak meninggal, ancaman lainnya mereka bisa mengidap gangguan memori jangka panjang. Sebab, alkohol membuat tubuh kekurangan vitamin B12 yang merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan otak.
Obat-obatan
Kalau yang satu ini, sudah pasti kita semua tahu dampak negatifnya. Dan tak salah negara menjadikan masalah narkotika ini sebagai prioritas utama dalam penanganannya. Sangat gamblang sekali, selain berbahaya bagi kesehatan si pemakai, narkotika juga menyerang sistem kerja otak yang bisa berujung pada demensia.
Stres atau depresi
Pelupa adalah dampak yang paling gampang diidentifikasi pada mereka yang mengalami stress. Ketika seseorang stress, sistem kerja dan daya kosentrasi otak akan terganggu sehingga kesulitan menyimpan informasi yang masuk.
Malas berfikir
Pernah dengar otak udang, istilah itu akrab disematkan pada mereka yang lambat merespon masalah. Kondisi otak tumpul itu terjadi karena otak tidak pernah digunkan untuk berfikir dengan baik dan dilatih untuk memecahkan masalah. Layaknya pisau semakin sering diasah akan semakin tajam, begitu pula dengan otak kita.
Kurang tidur
Namanya juga anak muda, kebiasaan bergadang sulit dihindari karena faktor kebiasaan dan lingkungan. Namun sekali lagi, tubuh punya pola keseimbangan biologis tersediri, ketika keseimbangan itu hilang timbullah masalah. Seperti membalik jam tidur kita yang semestinya malam hari untuk istirahat, namun karena bergadang jam tidur dialihkan ke siang harinya, inilah yang menjadikan otak kesulitan menggabungkan memori informasi yang anda dapatkan setiap hari dan resiko kepikunan menjadi tambah besar.
0 comments:
Post a Comment