Masa Pensiun, tak ada yang perlu dicemaskan


Pensiun, dengar kata-kata itu seakan enggan orang untuk membicarakannya. Bagaimana tidak masa pensiun itu belum datang, namun berbagai kecemasan seakan didepan mata. Pertanyaan-pertanyaan yang membebani pikiran pun bermunculan, mulai dari sudah amankah finansial kita ketika pensiuan?, cukupkah uang tabungan kita selama ini untuk menghidupi keluarga?, Hingga harus ngapain setelah pensiun, jadi pengganguran atau buka usaha?.

Yang pasti semua orang ingin diusia emasnya tinggal menikmati hasil kerja dan usahanya dimasa produktifnya dulu. Disinilah orang berbeda keadaannya, mereka yang mempersiapkan diri dan merencanakan dengan baik dalam menghadapi hari tuanya akan memetik buahnya, mereka merasa nyaman, tenang dan aman, sebab urusan finansialnya tertata.

Sedangkan mereka yang tidak siap dan tak sempat merencanakan hari tuanya, bisa dipastikan kondisi finansialnya amburadul, meskipun masih ada uang tabungan. Mengapa bisa begitu?, sebab menurut para ahli keuangan, status “aman” jelang pensiun masih belum cukup dengan hanya mengandalkan pada uang tabungan. Uang tabungan itu hanyalah mampu menutupi untuk kebutuhan kehidupan jangka pendek saja. Sedangkan dana pensiun, haruslah mampu untuk menutupi kebutuhan hidup 10 sampai 30 tahun kedepan, entah itu untuk dana kesehatan, tempat tinggal, biaya hidup (makan, pakaian dan tempat tinggal), sampai dana liburan.  
  
Disinilah perlunya investasi dilakukan pada saat menjelang pensiun selain menabung. Dan kita dianjurkan untuk mengalokasikan dana investasi tersebut sekitar 16,6 % dari penghasilan tiap bulannya. Ini berlaku untuk mereka yang akan pensiun dalam kurun waktu 30 tahun mendatang. Sedangkan untuk mereka yang pensiun diusia 40 tahun keatas, sebaiknya presentase uang untuk investasi diatas 20%.

Hati-hati hindari bermain saham, terutama pada mereka yang telat merencanakan keuangan dihari tuanya. Sebab resikonya sangat tinggi, ya kalau untung yang didapat bisa jadi besar, kalau rugi, bisa-bisa dana tabungan pensiun kita ludes hanya untuk menutupi kerugian bermain saham.

Saran berikutnya, jadilah warga negara yang baik dengan taat bayar pajak tepat pada waktunya. Tujuannya tentu jangan sampai keterlambatan bayar pajak berujung pada denda. Daripada uang kita dipergunakan untuk bayar denda, kan bisa dipergunaan semisal untuk investasi.     

Selanjutnya tak kalah pentingnya, meski sederhana dampaknya bisa luar biasa, mulailah memangkas pengeluaran yang dirasa tidak urgent. Prioritaskan kebutuhan hidup anda dengan mendahulukan yang primer dan mengusahkan ada alternatif yang lebih murah disetiap pengeluaran.



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment